You Raise Me Up
Derek Redmond adalah atlit lari dari Inggris, pemegang rekor nasional Inggris untuk lari 400 meter, memenangkan medali emas untuk lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa dan Pekan Olahraga antar negara Commonwealth. Pada olimpiade Barcelona 1992, dia adalah kandidat juara lari 400 meter yang dijagokan para pengamat untuk memperoleh medali di kejuaraan itu.
Ayahnya berpergian dengannya ke Barcelona, sama seperti yang dia lakukan untuk semua kompetisi utama anaknya. Mereka adalah partner yang hebat dan ketika Derek berlari, seolah-olah ayahnya selalu berada di sisinya. Ini adalah waktunya, saatnya, untuk menunjukkan kepada dunia betapa berbakatnya dia sebenarnya.
Karirnya tampak menjanjikan ketika pada usia 19, Ia memecahkan rekor 400m Eropa dengan 44.50 detik. Tampaknya seolah-olah tidak ada yang dapat mengalahkannya.
Redmond telah berhasil mencapai semifinal untuk balapan 400m Olimpiade 1992 di Barcelona. Dia tahu bahwa orang akan mengingatnya setelah Olimpiade, tetapi tidak untuk alasan yang akan terjadi.
150 meter dari garis start, tiba-tiba lari Derek Redmond melambat dan dengan raut muka yang kesakitan dia memegangi bagian belakang paha kanannya. Seketika dia terduduk dan merebahkan tubuhnya ke lintasan lari dengan tetap memegangi kakinya yang dirasakan sakit. Semua penonton terdiam. Tim medis dan oficial segera mendekati Derek. Beberapa saat Derek tetap memegangi paha belakang kakinya sembari menahan sakit. Penonton memastikan Derek gagal menyelesaikan lomba.
Tiba-tiba, tanpa menghiraukan tim medis, Derek Redmond berdiri perlahan dan berlari terpincang-pincang meninggalkan mereka. Derek meneruskan larinya menuju garis finish. Penonton terkejut. Halangan dari tim oficial untuk menghentikannya tidak dihiraukan. Dia tetap berlari…meski dengan terpincang-pincang karena tumpuan utama tinggal satu kaki kiri. Kaki kanan tidak menjejak sempurna. Dan semua penonton menyaksikan hal itu dengan hati yang miris.
Di tengah kesusah payahan Derek berlari, seorang laki-laki masuk ke lintasan, melewati kerumunan, menerobos penjagaan security. Pria itu adalah sang ayah. Sambil berlari dan merangkul putranya yang menangis, dia berkata "Kau tak perlu melakukan hal ini. Kau sudah berusaha...".
"Aku akan menyelesaikannya." Redmond memutuskan.
"Baiklah," jawab ayahnya, "kita akan menyelesaikannya,.. bersama!"
Sang ayah melingkarkan lengannya pada tubuh anaknya yang bercucuran peluh dan airmata, dan menolongnya menyusuri lintasan penderitaan yang masih tersisa. Sang anak menangis memeluk ayahnya, lebih kepada tangisan kasih sayang pada sang ayah, bukan menangis karena siksaan di kakinya.
Petugas medis terus berusaha membujuk Redmond agar berhenti, sang ayah membela anaknya yang masih menangis di pelukannya. "Biarkan dia menyelesaikannya !" sang ayah menjawab lantang. Dan tak jauh dari garis finish, sang ayah membiarkan anaknya berlari, dan mengakhiri lomba.
Semua penonton tertegun menyaksikan peristiwa yang terhampar di depan mata mereka. Luar biasa kasih sayang seorang ayah kepada anak. Tidak meninggalkan ketika sang anak mengalami kesulitan. Hampir 65 ribu penonton yang menyaksikan memberikan standing ovation kepada mereka. Derek Redmond memang tidak memenangkan medali emas di Olimpiade itu, tapi dia memenangkan hatinya dan hati penonton saat itu.
Ya, tetaplah melangkah, meski tertatih. Teruslah bergerak, walau begitu banyak masalah yang melilit diri. Tidaklah masalah itu datang menghadang, kecuali sebatas kemampuan diri kita menanggungnya. Seberat apapun masalah itu terasa, diri kita sejatinya sanggup menghadapinya. Sungguh IA tak akan pernah membebani kita, hamba-NYA, kecuali sebatas yang kita sanggup menanggungnya.
Jangan pernah mengeluh akan masalahmu, jangan pernah berkata "WAHAI ALLAH, masalahku sangat besar", tapi katakanlah "WAHAI masalah ALLAH itu MAHA BESAR".
Tetap bersyukur akan masalahmu, karena setidaknya diya membuatmu lebih berIman dan berTuhan, mulai sekarang bangkitlah,.. untuk dirimu,.. untuk keluargamu,.. dan untuk semua orang yag menyayangimu.
percayalah sebuah bola bekel semakin keras ia dilempar maka akan ada 2 kemungkinan, memantul lebih tinggi / pecah, dengan dukungan keluargamu dan semua orang yang menyayangimu percayalah kamu bisa memantul lebih tinggi.
Trimakasih untuk keluargaku yang selalu ada di sini, di FB ku, di BBM ku, di message HP ku dan di hatiku,.. memperhatikanku :*
Meski cuma tanya kabar, ngingetin sholat, ngasih tau bapak dan ibu lagi bwat jus tomat + jambu dan hal-hal simple lainnya, bagiku kalianlah motivasiku.
bismillah, do the best. :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletetetot :o
Delete